Sejarah Konflik Abu Sayyaf Di Filipina
Kisah Awal datangnya Abu Sayyaf di Filipina
Berikut saya ulas kisah awal mula datangnya abu sayyaf di Filipina :
Filipina Selatan adalah sebuah daerah yang tidak
henti-hentinya mengalami konflik. Daerah ini adalah daerah dimana mayoritas
penduduknya beragama Islam. Konflik yang terjadi di daerah ini adalah karena
adanya persaingan antar agama diluar facktor lain seperti politik, social dan
budaya.
Hal yang paling krusial adalah yang menyangkut
dengan agama. Konflik di Filipina dimulai dengan kolonisasi yang dilakukan oleh
orang arab dan kemudian oleh Kristen, yangmana keberbedaan kedua agama
tersebut, hingga sekarang masih berkompetisi untuk memperebutkan perhatian
penduduk pribumi. Orang-orang Arab Islam bergeser ke Selatan Filipina ketika
orang-orang Kristen menduduki Utara Filipina. Menurut orang-orang Islam akar
dari gerakan separatis di Filipina “didalamnya adanya kultur dan agama yang
jauh berbeda antara Kristen, Daerah Utara di Jajah, dan Muslim,
beranggapan Selatan bukanlah taklukan dari Kristen. Ini berarti daerah
Selatan yang pada awalnya didominasi oleh Muslim telah terusik dengan kehadiran
agama Kristen sampai ke daerah ini.
Konflik yang terjadi di Filipina mulai terjadi
sejak kedatangan orang-orang Kristen Spanyol dan berhasil menduduki daerah
Filipina Utara atau kepulauan Luzon pada tahun 1565. Sejak saat itu orang-orang
Spanyol yang ingin mendirikan Filipina sebagai daerah koloni dan memasukan
penduduk ke dalam agama Kristen. Sejak saat itu terjadi perlawanan-perlawana
antara orang Spanyol dan penduduk pribumi Islam, dan dimenangkan oleh Spanyol
pada tahun 1673.
Konflik di Filipina terus berlanjut, setelah
Spanyol berkuasa maka beralih kekuasaan kepada Amerika, Jepang dan sampai
Filipina memproklamasikan dirinya sebagai Negara yang merdeka pada tanggal 4
Juli 1946. Pada masa pemerintahan Marcus, konflik awal terjadi akibat suatu
peristiwa pembunuhan di Corregidor. Para sukarelawan Muslim Filipina, yang
dilatih dalam taktik geriliya oleh suatu pasukan resmi, dibunuh atas perintah
komandan pasukan. Mereka menolak di kirim ke Sabah guna melakukan inflirtasi
Militer. Karena peristiwa ini terbentuklah Front Pembebasan Muslim Moro (MNLF),
MNLF adalh sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam memperjangkan kebebasan
Muslim Moro. Dua kelompok lainnya adalah seperti Front Pembebasan Islam Moro
(MILF) dan yang paling belakangan adalah Abu Sayyaf yang terbentuk pada tahun
1989.[4] Ketiga kelompok gerakan ini memiliki tujuan yang sama yakni
ingin mendirikan sebuah Negara teokrasi islam di Mindanao Filipina Selatan dan
pembangunan ekonomi di wilayah mereka.
Dalam tulisan ini hanya akan membahas mengenai
gerakan Kelompok Abu Sayyaf, dimana gerakan ini telah memperlihatkan sebuah
keresahan di Filipina Selatan khusunya di Mindanao, kemompok ini anti terhadap
agama Kristen, dan aksi-aksi yang telah dilakukan telah menjurus kepada tindak
terorisme.
Sumber : https://avarusyd.wordpress.com