Jika
kekurangan hormon tiroksin terjadi pada orang tua akan menimbulkan penyakit
myxoedema dengan gejala sbb.: suhu tubuh rendah, denyut jantung lemah, telmi
(telat mikir), kulit kasar dan mbesisik.
Hal
ini dapat dicegah dengan memberi tiroksin secara peroral atau penggunaan garam
beriodium. Kelenjar tiroid ini bersifat unik, karena dapat menyimpan hormon
yang dihasilkan dalam bentuk koloid dalam vesikula kecil yang disebut
tiroglobulin.
Tiroglobulin
diurai oleh ensim yang dihasilkan oleh tiroksin. Mekanisme regulasi
keseimbangan temperatur tubuh oleh tiroksin adalah sbb.
Pada
kondisi suhu tubuh turun (dingin atau kehilangan panas) akan merangsang neuron
hipotalamus membebaskan neurohormon yang bersifat meningkatkan aktifitas
metabolik dan produksi panas tubuh.
Sel
syaraf hipotalamus membebaskan hormon yang merangsang pembebasan TSH dari
pituitaria anterior ke dalam sirkulasi darah untuk merangsang kerja dan fungsi
kelenjar tiroid untuk mensintesis dan mensekresikan hormon tiroksin (T4 atau
T3) yang berperan merangsang metabolisme pada berbagai sel tubuh sehingga
dihasilkan panas tubuh.
Neurohormon
yang dibebaskan oleh hipotalamus juga mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan
kelenjar adrenal sehingga dibebaskan epinefrin yang menyebabkan pembebasan
glukosa dari hati sehingga setelah dimetabolisme akan menghasilkan panas tubuh.
Epinefrin juga
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer sehinga mencegah kehilangan
panas lewat kulit. Mekanisme tersebut merupakan contoh mekanisme sistem
neuroendokrin.