Melihat
Allah dengan mata kepala adalah hal yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini,
akan tetapi melihatnya dengan mata hati dapat dilakukan oleh mereka para
pencariNya dengan jalan memperhatikan makhluk ciptaanNya yang senantiasa
menunjukkan eksistensi kholiqnya, itulah sebenarnya ilmu makrifat.
Sudahkah
kita bermakrifat ? Jika sudah bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang
diberikanNya, namun jikalau belum, perhatikanlah apa yang ada pada diri kita.
Wa fil ardhi aayaatul lil muuqiniiin, wa fi anfusikum afalaa tubshiruun.
(
Dan di bumi ada ayat bagi orang-orang yang yakin, dan juga didalam diri kalian,
apakah kalian tidak memperhatikannya ? )
Ada 4 tingkatan ilmu
makrifat, yaitu :
1. Ilmu Syariat Syara’a
artinya jalan,
dapat
dimaksudkan sebagai hukum, metode. Syariat ini tertuang didalam hukum-hukum
fikih yang harus dipahami dan dikerjakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Tingkatan kesadaran: ada milikku, ada milikmu.
2. Ilmu Tarekat Thoraqo
artinya jalan,
perbedaannya
dengan syara’a: kalau syara’a jalan di dalam kota, maka thoraqo jalan ke luar
kota yang lebih panjang. Oleh sebab itu, maka tarekat disebut juga jalan untuk
memahami hakekat.
Orang
yang menggunakan jalan ini disebut penganut tarekat, yang dipimpin oleh seorang
guru tarekat. Mereka yang memasuki tarekat berkehendak untuk mendapatkan ridha
Allah, dan disebut al-muridin atau salik atau orang yang menuntut ilmu suluk.
Banyak
sekali perkumpulan tarekat seperti Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah,
dsb. Pengikut tarekat melakukan wirid-wirid tertentu yang dibimbing oleh guru
tarekat. Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku.
3. Ilmu hakekat Haqqo
artinya kebenaran.
Wujud
dari kebenaran yang dapat dilihat adalah kejujuran, keadilan cinta kasih. Pada
tingkatan ini orang telah memahami makna ibadah yang dilakukan, misalnya
“sholat mencegah kemunkaran”, makna berzakat, makna berpuasa, makna berhaji.
Ilmu
ini juga disebut ilmu batin. Kenapa pula ilmu ini juga dikatakan ilmu batin?
Ini kerana roh atau hati memang tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Ia adalah
makhluk yang tersembunyi.
Maka
ilmu ini dinamakan ilmu batin kerana ia membahaskan tentang hati dan
sifat-sifatnya yang memang tidak dapat dilihat dengan mata lahir tapi dapat
dilihat oleh mata batin. Tingkat kesadaran: tidak ada milikku, tidak ada
milikmu.
4. Ilmu makrifat Asal
katanya arofa artinya tahu ;
kenal
pada Sang Pencipta. Batinnya sudah dekat dengan Allah. Semua gerakannya
lillahitaala, dan janji Allah untuk membantu setiap aktivitas orang tersebut.
Kata sebagian orang: “Ilmu ini sangat langka dan sakral. Tak sembarang orang
bisa meraihnya, kecuali para wali yang telah sampai pada tingkatan ma’rifat. Wallohu
A’lam..