sinapuonline
- Pelaku penganiayaan terhadap Dasrul, guru SMK Negeri 2 Makassar, mendapat
kecaman dari banyak kalangan.
Adnan
Ahmad, tersangka penganiayaan, mengaku menyesal telah memukul guru anaknya itu.
Kendati
demikian, ia meminta pula keadilan terkait penganiayaan yang dilakukan guru
tersebut terhadap anaknya.
"Jujur
kalau berbicara penyesalan, tentu saya menyesal. Namun, saya ingin keadilan
pula. Apalagi anak saya juga jadi korban. Saya jujur butuh keadilan," ujar
dia yang mengenakan celana pendek ditemui di balik jeruji Polsek Tamalate.
Dia
menceritakan, penganiayaan yang dilakukannya terhadap guru tersebut adalah
spontanitas.
Apalagi, saat ia berada di sekolah anaknya itu, ia
bermaksud menemui wakil kepala sekolah di ruangannya untuk mempertanyakan
penganiayaan yang dilakukan guru tersebut.
Namun,
wakil kepala sekolah tidak berada di ruangannya. Kebetulan, kata dia, saat
bermaksud menuju ke ruangan kepala
sekolah, ia berpapasan dengan Dasrul di koridor sekolah.
"Saat
ketemu itulah, saya tanyakan, mengapa memukul anak saya, namun guru itu hanya
menjawab dengan kata kenapa,"jelasnya.
Spontanitas,
beber dia, ia pun langsung menampar guru tersebut, namun terkena batu akik di jarinya
yang mengenai hidung Dasrul sehingga mengalami pendarahan pada hidung guru
tersebut.
Tersangka
penganiayaan guru ini pun mengaku heran, karena anaknya juga ikut ditahan.
Padahal, beber dia, ia juga melaporkan kasus penganiayaan terhadap anaknya yang
dilakukan gurunya tersebut.
"Kenapa
hanya saya saja dan anak saya ditahan, sedangkan anak saya juga adalah korban.
Anak saya mengalami luka di hidung akibat dipukul beberapa kali dan sempat dua
kali terjatuh," dalihnya. (eds/sam/jpnn/sbhi)