Bioremediasi
merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air).
Proses
bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien
(N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.
Ada 4 teknik dasar yang
biasa digunakan dalam bioremediasi:
a)
Stimulasi
aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien,
pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
b)
Inokulasi
(penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang
memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c)
Penerapan
immobilized enzymes.
d)
Penggunaan
tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.