Kondisi
alam menuntut untuk tetap melakukan perjalanan, walaupun tidak langsung
serempak, mereka mengutus dulu satu atau dua orang yang pemberani untuk
”mencari” daerah baru/hutan yang masih banyak makanan (karena mereka belum
mengenal bercocok tanam).
Bila
telah menemukan, barulah dengan berbondong-bondong (merasa lebih aman dan kuat)
kelompok tersebut ”berpindah” ke tempat baru tersebut.
Untuk
mempertahankan kepentingannya, mereka saling menaklukkan antar kelompok,
kemudian akan menjadikan kelompok yang menang menjadi kelompok besar, sampai
akhirnya menjadi suku dalam lokasi yang menetap/desa dan menjadi lebih besar
lagi menjadi negeri.
Perjalanan
tetap dilakukan dalam dinamika kehidupan, seakan-akan mereka sudah mengenal
bahwa setiap langkah akan menjadikan seseorang/kelompok ”lebih besar” (lebih
pandai, lebih banyak informasi karena lebih banyak yang dilihat).
Travel
diartikan sebagai pergerakan dari suatu tempat ke tempat lain, melakukan
perjalanan atau ke tempat yang jauh dengan maksud untuk mencari kesenangan,
berpetualang atau untuk perjalanan mencari keuntungan/laba/berdagang).