Sahabat yang bebahagia,.......
Tentu kita sering
mendengar kata dendam dan benci. Ini dua di antara banyak penyakit hati. Hampir
kita semua tentu pernah merasakannya.
Berikut cuplikannya:
Apa yang salah dengan
rasa dendam dan benci? Secara manusiawi, tidak ada yang salah. Karena memang
Allah SWT menganugerahi kita dengan dua sifat tersebut.
Jadi masalahnya bukan
pada dendam dan benci itu sendiri, tapi lebih pada bagaimana meletakkan dua sifat
tersebut secara benar agar tidak menjadi penyakit hati.
menghilangkan-dendam-downest
mengapa sulit
menghilangkan benci dan dendam
Yang paling mudah tentu
bila kita gunakan dendam dan benci itu terhadap sesuatu yang tidak baik menurut
Allah dan Rasul-Nya.
Tantangannya adalah
bila ternyata kita gunakan kedua rasa itu kepada seseorang dan bukan kepada
sifat buruknya!
Si A suka berbuat
dzalim, tentu siapa saja akan membencinya, yang kalau kita kebablasan maka kita
benci sifat dzalimnya sekaligus benci orangnya.
Kasus yang paling
gampang terjadi dan sering dialami adalah bila ada seseorang berperilaku buruk
kepada kita [jadi kita mengalami langsung akibat dari perangai buruknya],
biasanya tidak mudah buat kita untuk benar2 memaafkan dan melupakan perbuatan orang
tersebut terhadap mkita.
Misal, seorang wanita dikhianati oleh suaminya yang
berselingkuh atau sebaliknya. Maka dalam hati tentu terbersit rasa sakit hati
yang berujung pada benci atau bahkan dendam. Rasa sakit [hati] ini akan sangat
sangat sulit hilang atau dilupakan, meski sudah dimaafkan. Setiap kali ada
masalah biasanya hal tersebut akan diungkit kembali.
Dan ini [mengungkit2
kesalahan lama] bisa berulang2 bahkan seumur hidup. Setiap kali ada masalah
selalu hal itu diungkit untuk memuaskan hawa nafsu amarahnya. Dan sejatinya
rasa itu memang tidak pernah betul2 hilang, karena ia telah tertanam di bawah
sadar, jadi setiap kali ada masalah dengan orang tersebut otomatis memori
tentang kebencian dan dendam itu muncul ke permukaan.
Dan anehnya itu mebuatnya
merasa “puas” bahkan jika tidak mengungkitnya seperti ada beban berat dalam
dada.
Inilah wilayah yang
paling disukai setan, memainkan hawa nafsu kita. dan seperti kita sudah semua
faham, tiada daya setan untuk mempengaruhi kita kecuali kita “ikhlas”. Jadi
selama kita tidak benar2 ikhlas memaafkan kesalahan seseorang, maka kesalahan2
itu akan selalu teringat dan akan muncul ketika kita marah dengan orang
tersebut.
Penyebab utama sulit
memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas tidak lain adalah karena kotornya
qalbu dengan kerak2 dosa. Kerak2 itu bagaikan bahan “anti-slip” yang
menyelimuti qalbu. maka ketika penyakit benci dan dendam itu muncul di qalbu,
akan sulit hilang karena terjerat oleh kerak dosa yang lain.
Bandingkan dengan orang
yang bersih qalbunya. Ia bersinar dan licin bersih. maka ketika ada kerak dosa
[termasuk rasa benci dan dendam] hendak menempel pada qalbunya, mereka dengan
mudahnya lepas dan tergelicir karena kebersihan dan kelicinan qalbunya.
Jadi kalau kita suka
memendam benci dan dendam yang sulit hilang, mari bermuhasabah, jangan2 qalbu
kita memang perlu dibersihkan dahulu. Hendaknya kita ingat, tiada manusia yang
sempurna, termasuk kita, yang mungkin tanpa kita sadari pernah menyakiti hati
orang lain. bagaimanakah kelak kita jika orang itu tidak memaafkan kita sampai
kelak ia mati?
Semoga ini memotivasi
kita untuk selalu menjaga kebersihan qalbu.
Wallahu a’lam bish
shawab. Semoga manfaat.
[Semangat]
Menghilangkan Kebencian