Assalamuallaikum Wr.Wb
para saudaraku, sungguh indah bila Hidayah Allah selalu di hati kita, agar
semakin dekat kita ke surga Allah Swt.amin.
Berikut saya
ulas cara menuju surga Allah yang efektif, sebagai berikut:
1. (إفشاء السلام)
Menyebarkan Salam.
Memberikan/ mengucapkan
salam merupakan salah satu syiar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW. Bahkan
dalam salah satu haditsnya Rasulullah SAW menggambarkan bahwa salam merupakan
cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa Ukhuwah Islamiyah dan cinta sesama
muslim. Dan ternyata di samping segala keutamaannya, menyebarkan salam juga
dapat mengantarkan seseorang pada pintu syurga yang senantiasa menjadi idaman
setiap orang yang beriman :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ
إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ - رواه مسلم
“Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman.
Dan kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku
tunjukkan pada sesuatu, jika dilaksanakan maka kalian akan saling mencintai?
Sebarkanlah salam diantara kalian” (HR Muslim)
Mengucapkan salam juga
dapat menghilangkan rasa ‘ketidak sukaan’ seorang muslim terhadap muslim
lainnya. Mengucapkan salam juga bisa mengobati rasa ‘rindu’ seorang al-akh
terhadap al-akh lainnya. Mengucapkan salam juga dapat mengantarkan sebuah
masyarakat menjadi masyarakat Islami, mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa
yang madani, karena salam juga berarti perdamaian dan kesejahteraan.
2. (إطعام الطعام)
Memberikan Makan (kepada orang yang membutuhkannya)
Hal kedua yang dapat
mengantarkan seseoarng pada pintu gerbang syurga adalah dengan memberikan makan
kepada orang yang membutuhkannya. Memberikan makan merupakan gambaran yang baik
suatu masyarakat yang Islami. Di mana setiap anggota masyarakat saling memiliki
rasa keterikatan dan persaudaraan, sehingga setiap orang tidak rela manakala
ada saudaranya (baca; tetangganya) kelaparan dan kesusahan. Memberikan makan
ini juga tidak harus berupa barang yang bersifat makanan.
Namun dapat juga
berupa bantuan lain berupa pertolongan, bantuan keuangan, dan lain sebagainya.
Memberikan makan ini juga impllikasi dari sunnah Rasulullah SAW yang lainnya,
yaitu bahwa ‘tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah.’
(HR. Bukhari). Dan Insya Allah orang yang suka memberi, akan Allah gantikan
untuknya dengan sesuatu yang lebih baik lagi, baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
3. (صلوا والناس نيام)
Shalat di Keheningan Malam
Hal ketiga yang
digambarkan Rasulullah SAW agar seseorang dapat mencapai gerbang syurga dengan
selamat adalah shalat tahajud di keheningan malam. Shalat di keheningan malam,
terutama di saat-saat manusia tengah terlelap dengan mimpinya; merupakan
gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Saat-saat tengah
malam merupakan saat-saat yang paling berat, untuk meniggalkan tempat tidur
menuju tempat whudu guna mensucikan jiwa menghadap Allah SWT. Dan saat-saat
seperti inilah merupakan waktu yang paling efektif untuk mengisi ruhiyah dengan
pancaran keimanan dari Allah SWT. Bahkan begitu berharganya waktu seperti ini,
salah seroang ulama mengistilahkannya dengan “Addaqa’iq Al-Ghaliyah”
(detik-detik yang sangat mahal). Karena di saat inilah, Allah membuka
lebar-lebar para hamba yang memohon pada Diri-Nya. Oleh karena itulah, sebagai
seorang muslim sejati, marilah kita berupaya untuk dapat mengamalkan “amalan”
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini. Mudah-mudahan kita semua termasuk
hamba-hamba yang kelak Allah berikan kenikmatan berupa surga. Amiin…