Beredarnya
foto sejumlah remaja yang memanjat Monumen Pancasila dan berpose di atas kepala
patung Pahlawan Revolusi membuat banyak pihak kaget. Aksi nekat ala remaja alay
itu bahkan dianggap sudah di luar batas.
Menurut
Juru Bicara Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, bila benar foto yang
beredar itu bukan rekayasa maka berarti merupakan tindakan yang tidak bisa
dibiarkan. "Jika itu benar dan bukan rekayasa itu sudah keterlaluan,"
katanya seperti diberitakan JawaPos.Com.
Boy
menambahkan, para remaja yang seenaknya berpose seenaknya di patung Pahlawan
Revolusi itu jelas tidak memiliki rasa hormat kepada para tokoh yang sudah
berjasa demi bangsa dan negara.
"Mereka pemuda yang melecehkan sejarah bangsa dan para pahlawan
yang telah gugur," tegasnya.
Berdasarkan
foto yang diunggah pemilik akun Fani Canali di Facebook, terlihat setidaknya
delapan remaja memanjat bangunan mirip Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya.
Tidak sekadar memanjat, sebagian di antara mereka bahkan ada yang menunggangi
kepala patung Pahlawan Revolusi.
Sembari
memasang wajah bermain-main, pose mereka diabadikan dalam sederet foto.
Karenanya muncul dugaan lokasi foto itu ada di Monumen Pancasila Sakti, Lubang
Buaya.(elf/jpg/ara/jpnn)