Proklamasi
kemerdekaan berarti berakhirnya masa penjajahan dan mulainya kehidupan sebagai
bangsa yang merdeka. Proklamasi kemerdekaan berarti tercapainya perjuangan
bangsa Indonesia untuk merdeka.
Hidup
dalam masa penjajahan berarti hidup menderita dan jauh dari sejahtera. Pada
masa penjajahan rakyat diperas dan akhirnya menderita.
Keadaan masa penjajahan
dengan sekarang sangat berbeda. Pada pada masa penjajahan yang boleh sekolah
hanya anak-anak tertentu dan dibeda-bedakan. Sekarang kita bebas bersekolah
sampai perguruan tinggi dengan tanpa dibedakan.
Pada
masa penjajahan tidak mungkin orang Indonesia menduduki jabatan penting dalam
pemerintahan. Orang Indonesia yang disebut inlander sebagai bangsa kelas dua
sehingga diperlakukan oleh penjajah secara tidak manusiawi.
Selain itu,
kekayaan alam Nusantara dikelola bukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia
tetapi untuk kepentingan penjajah.
Kekayaan
Nusantara inilah yang menarik perhatian bangsa lain di dunia untuk
menguasainya.
Maka sejak abad XVI datanglah para imperalisme ke tanah Nusantara
dengan tujuan menguasai hasil kekayaan Indonesia. Mulai abad itu juga bangsa
Indonesia mengadakan perlawanan terhadap penjajah atau kaum imperalisme.
Agar
lebih jelas, berikut ini akan diuraikan pokok-pokok perkembangan perjuangan
rakyat Nusantara menentang kekuasan asing.
Perjuangan
kerajaan-kerajaan pantai mengusir kekuasaan Portugis seperti Kerajaan Aceh,
Demak, Makasar, Ternate, dan Tidore. Selain perjuangan mengusir kekuasaan
Portugis ada juga perjuangan mengusir penjajahan Belanda seperti
Kerajaan-kerajaan di Maluku, Makasar, dan Mataram.
Pada
abad XIX bangsa Indonesia memiliki kesadaran berjuang mengusir penjajahan
Belanda. Meskipun pada kenyataannya semua perjuangan fisik bangsa melawan
penjajahan sampai tahun 1908
mengalami
kegagalan.
Namun, bukan berarti semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk
merebut kemerdekaan menjadi surut.
Menyadari
kegagalan perjuangan bangsa Indonesia secara fisik tersebut, maka perjuangan
bangsa Indonesia diubah menjadi perjuangan melalui organisasi. Seperti lahirnya
Budi Utorno tahun 1908. Lahirnya Budi Utomo tersebut dikenal dengan kebangkitan
nasional. Setelah kebangkitan nasional diikuti dengan munculnya
organisasi-organisai lainnya.
Perjuangan
secara fisik sebelum tahun 1908 kebanyakan dipimpin oleh para raja, pangeran
atau ulama dan hasilnya masih mengalami kegagalan.
Dengan
pengalaman itu, maka para cendikiawan menyadari betapa pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa.
Sejak
tahun 1908 strategi perjuangannya diubah dengan mendirikan perkumpulan atau
organisasi kaum terpelajar.
Dari
organisasi ada yang berjuang melalui pendidikan seperti Muhammaddiyah dan Taman
Siswa. Ada pula perjuangannya bergerak dalam bidang sosial budaya, seperti Budi
Utomo.
Selain Budi Utomo juga ada Indische Partij yang berjuang langsung untuk
kemerdekaan
bangsa.
Tahun
1928 perkumpulan-perkumpulan pemuda dari berbagai daerah itu dengan tegas
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia untuk merdeka.
Perkumpulan pemuda itu
akhirnya menghasilkan ikrar yang disebut Sumpah Pemuda. Ikrar tersebut adalah:
1.
Kami
putra-putri Indonesia mengakui bertanah air satu, tanah air Indonesia.
2.
Kami
putra-putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
3.
Kami putra-putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Pada
awal Maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada tentara
Jepang di Indonesia. Kedatangan Jepang itu merupakan babak baru dalam
perjuangan bangsa Indonesia melawan Jepang.
Proklamasi
segera disiarkan ke seluruh penjuru dunia. Adapun tokoh yang menyebarluaskan
berita proklamasi adalah M. Yusuf Ronodipuro dengan dibantu oleh Sjahrudin,
Bahctiar Lubis, dan Suprapto.
Pada
tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30, Sjahrudin wartawan Domei (sekarang
kantor Berita Antara), berhasil memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku
(sekarang RRI).
Tepat pukul 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan ke seluruh
pelosok tanah air bahkan ke seluruh dunia. Proklamasi kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia merupakan putusan politik tertinggi, yang memiliki arti penting bagi
bangsa Indonesia.