Pendapat
Van Heine Geldern Diperkuat dengan Penemuan Peralatan Manusia Purba Berupa
Beliung Batu Yang Berbentuk Persegi.
Batu
yang berbentuk persegi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi di bagian
barat. Beliung seperti itu juga banyak ditemukan di Asia, yakni di Malaysia,
Birma (Myanmar), Vietnam, Kampuchea, dan terutama di daerah Yunan (daerah Cina
Selatan).
Perpindahan
penduduk pada gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM bersamaan dengan zaman
perunggu. Perpindahan ini membawa kebudayaan perunggu, seperti kapak sepatu dan
nekara atau genderang yang berasal dari daerah Dongson sehingga disebut
kebudayaan Dongson.
Pendukung
kebudayaan Dongson adalah orang-orang Austronesia yang tinggal di pulau-pulau
di Benua Asia dan Australia. Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah
Yunan di sekitar hulu Sungai Salween dan Sungai Mekong yang tanahnya subur sehingga
mereka pandai bercocok tanam, berlayar, dan berdagang.
Dalam
perkembangan selanjutnya, berbagai suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia
kemudian membentuk komunitas sendiri-sendiri sehingga mereka mendapat sebutan tersendiri.
Mereka datang di Nusantara menggunakan alat transportasi, yaitu perahu
bercadik. Mereka berlayar secara berkelompok tanpa mengenal rasa takut dan
selanjutnya menempati berbagai kepulauan di Nusantara.
Hal
ini memperjelas bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut-pelaut ulung
yang memiliki jiwa kelautan yang kuat. Mereka memiliki kepandaian dalam
berlayar, navigasi, serta ilmu perbintangan yang penuh. Selain itu, mereka
menemukan model perahu bercadik yang merupakan perahu kuat dan mampu menghadapi
gelombang serta sebagai ciri khas kapal bangsa Indonesia.
Orang-orang
Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan kemudian menetap di Nusantara
tersebut mendapat sebutan bangsa Melayu Austronesia atau bangsa Melayu Indonesia.
Mereka yang masuk ke daerah Aceh menjadi suku Aceh, yang masuk ke daerah Kalimantan
disebut suku Dayak, yang ke Jawa Barat disebut suku Sunda, yang masuk ke Sulawesi
disebut suku Bugis dan Tanah Toraja, dan mereka yang masuk ke daerah Jambi disebut
suku Kubu (Lubu).