Dalam
kehidupan sehari-hari tidak jarang kita dihadapkan dengan keadaan yang tidak
menyenangkan. Misalnya, kemiskinan, kesulitan hidup, kegagalan, atau
kehilangan.
Saat
merasakan ujian kehidupan tersebut jiwa kita tergoda untuk bereaksi negatif
dengan kemarahan, kegalauan, dan kesedihan. Semua reaksi negatif tersebut
sebagian merupakan reaksi alami sebagai manusia.
Akan
tetapi, apabila berlarutlarut, kesedihan atau kemarahan terhadap keadaan
menyebabkan kita menghujat Allah Swt. Kita mempersalahkan Allah Swt. atas
keadaan yang terjadi pada diri kita.
Dalam keadaan tidak menyenangkan kita harus
semakin mempertebal rasa h.usnuz.z.an kepada Allah Swt. Apa pun yang kita
terima dan alami dalam hidup pasti memiliki hikmah yang besar untuk masa depan
kita.
Adakalanya
kita merasa tidak nyaman dengan suatu keadaan padahal menurut ilmu Allah Swt.
sebenarnya baik untuk kita. Oleh karena itu, saat suatu ujian datang dalam
hidup kita, bersabarlah dan berbaik sangkalah kepada Allah Swt.
Dalam
hal ini Nabi Ayyub a.s. telah memberikan contoh terbaiknya. Dengan bersabar dan
berbaik sangka Allah Swt. akan memberikan kebaikan kepada kita di masa depan.
Hal ini dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: Allah
berfirman sebagai berikut.
Artinya:
”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka
baik maka ia akan mendapatkan kebaikan.
Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku
maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R. T.abra - ni- dan Ibnu H.ibba - n).