Sinapu
Online_ Memberikan Petunjuk kepada semua makhluk ke jalan yang lurus, sebagai
adanya targhib dan tarhib, untuk dapat melaksanakan syari’at Allah SWT. Sebagai
Jawaban terhadap pertanyaan dan juga penjelasan bagi mereka, seperti turunya
Al-Anfal 1, dan an-Nisa’ : 127
Pertama :
Menguatkan
dan meneguhkan hati Raulullah SAW, dalam rangka menyampaikan dakwahnya dalam
menghadapi celaan orang-orang musyrik. Sebagaimana Al-Qur’an Surat : Al-Furqan
: 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا
لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ
فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً * – الفرقان : 32 -
Artinya :
“Berkatalah orang-orang kafir:”Mengapa
al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah
supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil
(teratur dan benar). (QS.Al-Furqan / 25:32)
Mempermudah
hafalan dan pemahaman, karena Al-Qur’an diturunkan ditengah-tengah umat yang
ummi dan yang tidak pandai membaca dan menulis. Sebagaiman Allah SWT menegaskan
dalam Al-Qur’an suratAl-Qamar : 17.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ
لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ * - القمر : 22 –
Ketiga :
Sebagai
pendidikan terhadap umat islam, dengan turunnya Al-Qur’an dengan cara bertahap,
pelajaran dengan sabar dan hati-hati dalam menghadapi segala cobaan, dan
bertahap dalam memahami hukum islam.
Keempat :
Denga
cara ini, turunya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih berkesan
dihati, karena segala persoalan dapat ditanyakan langsung kepada Nabi SAW,
seperti yang terjadi, dan Al-Qur’an langsung menjawabnya, dalam persoalan istri
su’ad bin Rabi’ yang datang kepada Rasulullah.
Diriwayatkan
oleh Jabir bin Abdullah, berkata : “ telah datang seorang istri dari Su’ad bin
Rabi’ kepada Rasul SAW dan bersamanya dua orang anak perempuan, dan berkata : “
Ya Rasul ! kedua anak perempuan ini adalah putri dari Su’ad yang terbunuh dalam
perang Uhud, dan pamannya tidak memberikan hak keduanya.
Maka
bersabda Rasulullah SAW dalam persoalan tersebut dengan turunnya ayat, QS.
Al-Nisa’ : 11.
يوصِيكُمُ اللهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ
لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ اْلأُنثَيَيْنِ فَإِن كُنَّ نِسَآءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ
ثُلُثَا مَاتَرَكَ وَإِن كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلأَبَوَيْهِ لِكُلِّ
وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِن كَانَ لَهُ وَلَدُُ فَإِن لَّمْ يَكُن
لَّهُ وَلَدُُ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ
فَلأُمَّهِ السُّدُسُ مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِى بِهَآأَوْدَيْنٍ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ
لاَتَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِّنَ اللهِ إِنَّ اللهَ
كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا * - النساء : 11 –
Kelima :
Bukti
yang pasti ( mu’jizat ) bahwa Al-Qur’an adalah dari sisi Allah SWT Yang Maha
bijaksana dan Maha Terpuji. Ketika terjadi pengingkaran terhadap Al-Qur’an itu,
maka Allah untuk mendatangkan yang serupa dengannya, maka sekali lagi Allah
menegasakan tidak akan bisa sebagaimana Allah SWT berfirman : QS. Al-Isra’ :
88, QS. Hud : 13, QS. Al-Baqarah : 23.