Sumber
vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama
buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut Fresh Food Vitamin.
Buah
yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya; semakin tua buah
semakin berkurang kandungan vitamin C-nya.
Mengkonsumsi
buah dalam keadaan segar jauh lebih baik dari buah yang sudah diolah.
Pengolahan pada buah-buahan dengan menggunakan panas, akan mengakibatkan
kerusakan pada vitamin C.
Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh
oksidasi, panas, dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang,
sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.
Buah
jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan sumber vitamin C
yang tinggi. Demikian juga halnya berries, nenas, dan jambu.
Beberapa buah
tergolong buah yang tidak asam seperti pisang, apel, pear, dan peach rendah
kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut
dikalengkan.
Bayam,
brokoli, cabe hijau, dan kubis juga merupakan sumber vitamin C yang baik,
bahkan juga setelah dimasak.