Ada dua kondisi yang
mungkin ditunjukkan oleh seseorang jika orang lain mendapat nikmat:
Pertama: benci terhadap nikmat
Allah Swt. yang dikaruniakan kepada orang lain dan ia menginginkan nikmat
tersebut hilang atau berpindah kepadanya. Sikap ini disebut dengan hasad.
Kedua: tidak membenci nikmat
tersebut dan tidak menginginkannya lenyap, tetapi ia ingin memperoleh nikmat
yang sama. Sikap ini disebut gitbah atau nafasah (kompetisi).
Hasad
pertama kali dilakukan oleh iblis. Iblis merasa tidak suka Adam mendapat
karunia Allah Swt.
Iblis
menolak untuk bersujud (memberi hormat) kepada Adam sebab sifat takabur dan
hasad. Hasad di dunia pertama kali dilakukan oleh Qabil terhadap Habil,
saudaranya.
Qabil
tidak menyukai Habil menerima nikmat berupa kesempatan menikah dengan Iklima.
Ia menginginkan nikmat yang diterima Habil berpindah kepadanya. Iblis yang
merupakan musuh manusia hingga akhir zaman terus memanas-manasi Qabil.
Oleh
karena sifat hasad, Qabil tega membunuh Habil, saudara kandungnya. Perilaku
hasad sering kita temui dalam keseharian.
Misalnya,
A mendapat karunia dari Allah Swt. berupa kecantikan. B tidak menyukai nikmat
yang diterima A. Ia ingin nikmat berupa kecantikan tersebut berpindah kepadanya
atau hilang dari A.
Sikap
yang ditunjukkan oleh B merupakan penyakit hati, yaitu hasad. Masih banyak
contoh perilaku hasad yang terjadi dalam kehidupan.