Riya
dapat muncul sewaktu-waktu tanpa permisi. Riya berarti melakukan suatu
perbuatan tidak ikhlas karena Allah Swt.
Motivasi
melakukan suatu perbuatan atau ibadah adalah untuk mendapat pujian atau mencari
tempat di hati manusia.
Amal
atau ibadah yang dilakukan karena riya hanya akan mendapat pujian dari manusia
dan tidak mendapat pahala dari-Nya.
Seseorang
yang berperilaku riya membaguskan ibadah atau amalnya jika dilihat orang lain.
Jika tidak ada yang melihat, ia akan melakukannya sesuka hati bahkan meninggalkannya.
Seseorang
yang berperilaku riya menunaikan salat jika dilihat orang lain. Jika tidak
dilihat, mungkin saja ia tidak menunaikannya.
Riya
merupakan penyakit hati yang tidak dapat dilihat oleh penglihatan. Meskipun
demikian, orang yang memiliki sifat riya dapat dilihat dari ciri-cirinya.
Antara ciri-ciri sifat
riya sebagai berikut:
a.
Merasa
senang dan ringan dalam melaksanakan ibadah jika dilihat orang lain.
b.
Merasa
senang jika perbuatannya mendapat pujian dari orang lain.
c.
Ada
perubahan sikap, gaya bicara, dan penampilan jika berhadapan dengan penguasa.