Sinapu
Online_ ;Syaikh Khalid Al-Mushlih hafizhahullah menyatakan bahwa tidak ada
tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar.
Terang
beliau, kalau kita memperbanyak beribadah terus menerus di sepuluh hari
terakhir Ramadhan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut.
Demikian yang beliau utarakan dalam salah satu video beliau di sini.
Yang
patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan
mengerjakan shalat Isya, shalat tarawih (shalat malam) dan shalat shubuh.
Mengerjakan ketiga shalat ini dapat dicatat telah mengerjakan shalat semalam
suntuk.
Dari ‘Utsman bin ‘Affan
radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى
جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ
فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
“Siapa
yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh
malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya
pahala shalat semalam penuh.” (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).
Dari Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ
مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ
“Sesungguhnya
jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung
mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.” (HR. Ahmad 5: 163. Syaikh Syu’aib
Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).